Senin, 17 September 2012

methyl paraben in your cosmetic,,,,, is it safe or not ? aka metil paraben


Mengenal Manfaat dan Bahaya Metil Paraben pada Sediaan Farmasi
Oleh : Suci Ardina Widyaningrum / C 2011 / 11/315926/FA/08752

            Hampir setiap hari kita tidak bisa terlepas dari berbagai macam sediaan farmasi, seperti obat-obatan, jamu, kosmetik, shampoo, dan masih banyak yang lainnya. Sebagian besar dari produk farmasi terutama obat-obatan dan kosmetik menggunakan bahan pengawet agar produk dapat bertahan lama. Bahan pengawet yang digunakan dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur pada sediaan tersebut. Apabila tidak digunakan bahan pengawet maka bakteri apalagi jamur yang dapat tumbuh pada suhu ruangan dapat berkembang biak pada sediaan kemudian dapat menghasilkan zat – zat yang menyebabkan sediaan tersebut menjadi rusak. Misalnya timbul bau tengik, warna berubah, menjadi lembek, pH nya berubah dan berbagai jenis kerusakan lainnya.
            Salah satu bahan pengawet yang paling sering digunakan dari dahulu sampai sekarang terutama pada obat dan kosmetik yaitu metil paraben. Metil paraben disebut juga metil para-hidroksi benzoate. Metil paraben dapat diperoleh secara alami dan ditemukan di beberapa buah-buahan seperti blueberry. Namun metil paraben dapat juga disintesis. Metil paraben sintetik telah digunakan sejak tahun 1924 terutama untuk kosmetik. Sebenarnya banyak terdapat jenis paraben yang lain, yaitu etil paraben, propil paraben, dan butil paraben. Namun yang paling sering digunakan adalah metil paraben. Metil paraben lebih sering digunakan karena zat ini mudah larut dalam air sehingga mudah menyatu dengan bahan-bahan lain ketika dalam pembuatannya. Metil paraben dinyatakan aman digunakan dalam batasan tertentu oleh Food and Drug Administration US. Metil paraben dapat masuk ke dalam tubuh karena diserap melalui kulit misalnya pada obat-obatan semi solid seperti salep, dan krim. Selain itu metil paraben dapat juga diserap melalui saluran pencernaan. Batasan penggunaan yang diperbolehkan adalah 10 mg per kilogram berat badan untuk tiap harinya. Namun ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Meijo University di Jepang pada tahun 2008, yang menyebutkan bahwa kulit yang diobati dengan produk yang mengandung metil paraben apabila terkena sinar ultraviolet akan menjadi rusak.
Menurut Material Safety Data Sheet dari metil paraben, zat ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan kemerahan pada kulit selama paparan jangka pendek. Sedangkan jika tertelan sejumlah 0,03 % larutan dalam air , dapat menyebabkan keracunan akut dengan gejala – gejala klinis seperti rasa kaku dan rasa sensasi dalam mulut serta iritasi pada mukosa bagian dalam.
            Berdasarkan sumber dari Journal of Applied Toxicology, S. Ishiwatari dan beberapa rekannya telah melakukan penelitian tentang efek metil paraben pada keratinosit kulit. Metode yang dilakukan yaitu mengkultur keratinosit kulit pada media yang mengandung metal paraben. Perubahan yang dianalisis antara lain kemampuan berkembang biak, perubahan morfologi, dan ekspresi mRNA dan protein. Pada penelitian yang dilakukan selama satu bulan itu, jika media diibaratkan sebagai kulit, maka terjadi akumulasi metil paraben. Zat ini dapat terakumulasi karena ada sisa metil paraben yang tidak termetabolisme. Metil paraben yang masih terdapat dalam kulit ini dapat menurunkan kemampuan sel untuk berkembangbiak dan merubah morfologinya.
            Sejauh ini metil paraben masih banyak digunakan sebagai pengawet pada sediaan farmasi khususnya obat dan kosmetik. Selama penggunaannya tidak melebihi batas yang ditentukan maka masih dianggap aman. Namun kita juga perlu waspada terhadap keracunan kronis yang dapat terjadi karena paparan jangka panjang dari penggunaan metil paraben yang tidak kita sadari.


Sumber :
Anonim, 2012, Methyl Paraben, http://www.pom.go.id/katker/doc/Metil%20Paraben.htm, diakses pada
    Senin, 9 September, 2012

Ishiwatari, S., dkk,  Effects of Methyl Paraben on Skin Keratinocytes,
    http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/jat.1176/abstract, diakses pada Senin, 9 September, 2012

Sony, M.G., dkk, 2012, Evaluation of the health aspects of methyl paraben: a review of the published
    Senin, 9 September, 2012

Susan Budavari, 1989, The Merck Index, 12th, Merck & Co, Inc, New York, p. 959.

0 komentar:

Posting Komentar