Selasa, 07 Februari 2017

Putri Malu ( Yaa Pan Yot), biarpun malu-malu tapi ......

Yaa Pan Yot di Thai-Lanna (dokumen pribadi)

Setelah kemarin bercerita sedikit tentang negara tetangga, postingan saya kali ini ngga jauh-jauh sama pengobatan dan kesehatan.
Singkat cerita, ketika sedang berada di sebuah lahan atau lebih tepatnya sawah, kami melewati banyak tanaman putri malu. Phi Bo, loco guide yang selalu setia menemani kami mengatakan bahwa di daerah tersebut, konon masyarakat setempat ada yang suka menggunakan tanaman putri  malu untuk mengobati sakit perut. Mendengar penjelasan tersebut, saya jadi penasaran nih.  Mungkin yang akan saya jelaskan belum tentu 100 % benar, tapi saya akan mencoba melihat dari sisi ilmiah dan ethnomedicine-nya  J.. So.. check it out..
(read : ethnomedicine mempelajari sistem pengobatan atau pengobatan tradisional yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat tertentu di wilayah tertentu)
Putri malu meiliki nama latin Mimosa pudica. Tanaman ini banyak ditemukan di kebun dan lahan atau rerumputan. Di Thailand, putri malu katanya popular sebagai antiinflamasi.  Orang Thai biasa menyebutnya yaa pan yot. Penggunaan putri malu sebagai tanaman obat ternyata tidak hanya di Thailand.  Beberapa generasi dari mayarakat Thai-Lanna atau Thailand Utara juga menggunakan putri malu sebagai obat diabetes mellitus. Di kepulauan Fiji, masyarakat biasa menggunakan untuk mengatasi demam, insomnia, gigitan serangga. Dalam pengobatan Aryuveda, India, putri malu digunakan untuk mengatasi penyakit yang berhubungan dengan darah, empedu, dan  demam. Meskipun sudah banyak digunakan di masyarakat sebagai ethnomedicine akan tetapi sumber ilmiah mengenai pembuktian manfaat tanaman putri malu belum banyak dilakukan. Namun salah satu manfaat putri  malu sebagai antidiabetes ternyata terbukti secara ilmiah. Manosroi, dkk.  (2011) melakukan pengujian ekstrak  putri malu terhadap mencit. Penurunan glukosa darah puasa secara signifikan yaitu pada waktu 3 jam – 4 jam setelah konsumsi ekstrak putri malu dengan dosis 200 mg/kg BB. Tapi kalau dosis ini akan dikonversi ke manusia  lumayan banyak juga ya. Berarti untuk pasien dengan berat misalkan 50 kg maka memerlukan ekstrak putri malu sebanyak 10 gram ekstrak. Padahal obat-obatan seperti tablet atau kapsul biasanya berbobot  sekitar 50-600 an mg dengan kandungan zat aktif bisa bervariasi dari 5 mg-500 mg.  Kalau mau dijadikan obat banyak juga ya J. Berbicara mengenai kandungan putri malu diantaranya adalah senyawa berupa  glikosida, tannin, dan alkaloid. Namun penjelasan mengenai bagaimana putri malu dapat menurunkan glukosa darah masih belum diketahui secara pasti.
Nggak percaya kan putri malu yang biasanya kita jahilin di lapangan rumput ternyata ada manfaatnya juga.
               
Referensi
J., Manosroi, ZZ., Mosses, W., Manosroi., A., Manosroi, 2011, Hypoglicemic activity of Thai Medicinal Plants Selected From the Thai/Lanna Medicinal Recipe Database Manosroi II, J. Ethnopharmacol, 138 (1) : 92-98.

Lim., T.K. Edible Medicinal and Non Medicinal Plants, Vol 7, Flowers, Springers.

Mitra, Robin., dkk.,2007,  Medicinal Plants of Thailand, APBN, Vol 11 (8) : 508-518

Panthong, A., Kanjanapothi, D. and Taylor, W.C., , 1986, Ethnobotanical review of medicinal  plants from Thai Traditional books Part I : Plants with anti-inflammatory, anti-asmathic, and antihypertensive properties,  Journal of Ethnopharmacology,  18 : 213 – 228.



0 komentar:

Posting Komentar