Minggu, 25 September 2022

Pengalaman Tes IELTS di British Council Jakarta Tahun 2022

Photo by Vojtech Okenka:
https://www.pexels.com/photo/person-holding-apple-magic-mouse-392018/

Halo teman- teman, udah lama banget ya ngga posting tulisan. Kali ini aku akan sharing pengalaman tes IELTS di British Council Jakarta. Oiya, mungkin teman-teman ada yang udah pernah atau belum bernah dengar istilah IELTS. IELTS (International Language Testing System merupakan salah satu sistem proficiency test Bahasa Inggris yang diakui secara internasional. Secara umum terdapat 2 jenis tes IELTS yaitu Academic IELTS dan General Training IELTS. Untuk Academic IELTS biasa digunakan sebagai syarat studi di luar negeri yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Sedangkan General Training biasanya diperlukan sebagai syarat administrasi untuk bekerja di luar negeri. Nah sharing kali ini akan aku bagi menjadi beberapa part ya. Let's get start it !

1. Sistem tes IELTS
Terdapat 2 sistem tes IELTS yaitu paper-based test dan computer-based test. Untuk paper-based, tes dilakukan seperti ujian biasa menggunakan kertas soal dan lembar jawaban. Sedangkan computer-based, dilakukan menggunakan sistem yang telah disediakan pihak British Council di tempat tes. Kalau aku pribadi sebenarnya belum pernah mencoba yang paper-based. Tapi, karena sehari-hari lebih sering menggunakan komputer, terutama untuk menulis, jadi aku prefer untuk ambil yang computer-based. Oh iya awal September 2022 ini, sempat melihat pengumuman sistem tes IELTS online dari British Council dimana peserta bisa melakukan tes dimana saja, tidak harus ke tempat tes. Namun berhubung sepertinya baru, jadi aku pribadi belum banyak mendapat  informasi tentang sistem online ini.

2. Apa saja yang dites di IELTS  ?
Ada 4 aspek yang diuji di IELTS dengan rincian sekilas sebagai berikut :
a. Listening (40 soal, kurang lebih 40 menit)
b. Reading (40 soal, 60 menit)
c. Writing (2 task, 60 menit)
d. Speaking (3 sesi, 15-20 menit)

3. Proses pendaftaran tes IELTS

Proses pendaftaran IELTS saat ini gampang banget karena cukup daftar lewat website. Sebenarnya ada beberapa pihak yang secara resmi bisa menyediakan tes IELTS seperti British Council, IALF, dan IDP. Namun karena mempertimbangkan jarak tempat tes, ketersediaan jadwal dan rekomendasi dari beberapa teman, jadi aku pilih tes di British Council. Oh iya untuk British Council Jakarta, tanggal yang tersedia lebih banyak. Kalau pengalamanku kemarin, aku daftar H - 2 minggu dari tanggal tes. Menurutku waktu 2 minggu ini cukup, ngga terlalu lama menunggu dan ngga terlalu buru-buru juga. Sebaiknya jangan daftar terlalu mepet ya, karena setelah proses pembayaran akan ada jeda waktu konfirmasi dari pihak British Council bahwa pendaftaran sudah berhasil. Oh iya saranku sebaiknya harus udah belajar/ persiapan IELTS dari jauh-jauh hari ya atau beberapa bulan sebelumnya sampai merasa sudah siap dan mantap untuk ambil tes 😁. Biaya tes IELTS di tahun 2022 sejumlah 3 juta rupiah. Setelah selesai mengisi data, memilih jadwal tes,  dan membayar, tunggu konfirmasi di email dari pihak British Council ya. 

4. Coba free mock up test yang diperoleh dari British Council


Nah setelah mendapat email konfirmasi, peserta akan mendapat link dari British Council untuk dapat mengakses latihan soal melalui akun yang sudah dibuat saat mendaftar. Akun ini juga nanti digunakan sampai akhir ya. Dalam akun test taker, akan tersedia informasi jadwal tes, termasuk ketentuan jam kedatangan (biasanya setengah jam sebelumnya harus sudah datang di tempat tes).  Teman-teman juga bisa melihat hasil skornya lewat menu Result nantinya. 

5. Saatnya tes IELTS
Akhirnya hari yang ditunggu tiba. Jujur ada rasa nervous beberapa jam sebelum tes. Tapi ngga masalah itu wajar kok, asak jangan terlalu dipikir banget malah nanti ngga fokus pas tes. Give your best and let God do the rest..

Oh iya aku ada sedikit tips menjelang tes IELTS :
a. Berdoa itu pasti dan banyakin beramal baik (apapun itu)
b. Recall kembali materi, vocabulary, expression, cara menjawab writing test, dan latihan speaking secukupnya
c.Jangan begadang 1 hari sebelumnya, usahakan tidur malam lebih cepat jam 9 😁
d. Bangun pagi 
e. Atur waktu keberangkatan supaya bisa datang lebih awal di tempat tes 
f. Bawa ktp asli atau passport asli yang digunakan saat mendaftar
g. Sarapan pagi supaya cukup energi
h. Bawa minum sendiri
i. Bersiap untuk berangkat 

Akhirnya tiba juga di tempat tes. Oh iya British Council Jakarta tempatnya di kawasan SCBD. Kalau aku pribadi kebetulan ambil tes hari Sabtu, jadi no macet-macet at all pagi-pagi.

Sampai di tempat tes, peserta diminta mengisi daftar hadir, melakukan pengecekan data diri seperti  nama dan data lain sesuai kartu identitas. Untuk verifikasi, peserta akan difoto dan direkam sidik jarinya. Oh iya untuk barang yang boleh dibawa masuk ke ruang tes hanya kartu identitas. Jika ingin membawa botol minum, harus botol minum yang transparan. Setelah melakukan pengecekan peserta akan diminta memasuki ruangan dan melakukan tes. Urutan tes dimulai dari listening, reading, writing  dan speaking. Masing-masing sesi akan dimulai bersamaan dan akan ada pengawas yang membacakan peraturan serta mengarahkan di awal. Jadi tidak perlu khawatir atau bingung saat tes. Tes dimulai jam 9.00 WIB dan selesai kurang lebih pukul 12.00 WIB untuk sesi listening, reading  dan writing in a row. Untuk timing masing-masing sesi sudah tercatat di sistem dan terdapat reminder warna timer menjelang waktu berakhir. Pada sesi listening computer-based, setelah audionya selesai diputar, akan ada waktu tambahan 2 menit untuk peserta bisa melalukan crosscheck jawaban. Bermanfaat banget si waktu tambahan ini.

Overall, untuk fitur computer based test sangat user friendly dan memudahkan peserta dalam mengerjakan tes termasuk manajemen waktunya. Pada sesi writing juga sangat membantu karena ada fitur word count,  jadi bisa dilihat berapa banyak kata yang sudah ditulis di answer box. Jumlah kata ini penting, sebagai salah satu syarat penilaian writing untuk task 1 minimal 150 kata dan task 2 minimal 250 kata, selain aspek penilaian TA/TR, CC, LR, dan GRA tentunya. Nah untuk speaking dilakukan setelah break sesuai jadwal yang telah dipilih sebelumnya ya. Kebetulan saat tes, mendapat kesempatan tes tatap muka dengan examiner. Sesi speaking kurang lebih 15-20 menit.

6. Dag-dig-dug menunggu pengumuman
Notifikasi hasil di email


Akhirnya tes sudah selesai dan tinggal menunggu pengumuman. Sesuai info dari website, skor dapat dilihat di akun peserta 3-5 hari setelah tes. Namun untuk hardcopy TRF (Test Report Form) akan dikirim kemudian ke alamat peserta tes. Jujur, tiap hari aku selalu cek akun-nya karena deg-degan 😁. Tapi, di hari ke-3 dan ke-4 belum juga muncul skornya. Sampai akhirnya di hari ke-5  kurang lebih jam 9.00 pagi, hasil skor sudah bisa dilihat di sistem. Peserta juga akan mendapat notifikasi di email ketika skor sudah bisa dilihat di sistem. Oh iya selain skor, ada juga penjelasan dari masing-masing skornya dan saran atau langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan skill.

                                         
                                                                  Score yang dapat dilihat di akun test taker


7. Hasil tes IELTS diterima

Hardcopy TRF dalam amplop

Akhirnya senang dan lega. Alhamdulillah, target overall skor tercapai, meskipun bagian writing sebenarnya berharap bisa dapat skor 7. Tapi tak masalah alhamdulillah bisa 6.5 untuk writing. Hasil resmi berupa dokumen Test Report Form (TRF) dikirim ke alamat test taker. Kalau pengalamanku pribadi, dokumen tersebut sampai pada hari ke 9 dari tanggal test. Mungkin ini bisa-beda-beda ya. 

Sekian dulu sharing pengalaman tes Academic IELTS tahun 2022 ini. Kalau ada pertanyaan boleh ketik di kolom komentar ya. Semangat teman-teman yang juga sedang mempersiapkan tes IELTS !! 



Sabtu, 10 Juli 2021

Unek-unek di Kala Pandemi, Yuk Indonesia Bisa Yuk !


Hai teman-teman,  berjumpa lagi kita lewat tulisan. Semoga teman-teman semua sehat selalu ya.

Kondisi di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Kasus Covid 19 yang masih terus meningkat, kondisi rumah sakit yang penuh dengan pasien Covid, dan ekonomi masyarakat yang sedang susah.

Pandemi Covid 19 memang sudah setahun lebih masih ada di Indonesia. Namun, kasus yang terinfeksi masih naik turun, bahkan beberapa minggu terakhir ini kasus terinfeksi naik kembali dan kita harus PPKM lagi. Selain itu, kian hari juga masih ada saja berita-berita yang belum terbukti kebenarannya bahkan memang bukan berita benar (hoax). Terlebih lagi, media dan para influencer yang ikut menyebarkan berita tersebut juga terkadang masih ada yang belum mengerti mana berita benar dan mana yang tidak benar (note : untuk yang ini tidak semuanya ya). Masyarakat harus lebih cerdas lagi dalam menerima dan mencerna berita yang diperoleh. Beredarnya hoax di masyarakat ini dapat membuat kondisi semakin ricuh dan makin memperkeruh suasana. Padahal di masa pandemi ini, kesehatan mental juga menjadi hal utama agar tidak mempengaruhi kesehatan fisik.

Kali ini saya hanya ingin menyampaikan unek-unek saya yang tidak lain hanya ingin saling mengingatkan supaya pandemi ini bisa segara selesai dari Indonesia dan bumi kita tercinta. 😊

1. Disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan

Photo by Ivan Samkov from Pexels

Meskipun sudah 1 tahun pandemi melanda di Indonesia, terkadang tidak membuat kita semakin waspada, bahkan ada yang masih abai dan tidak percaya Covid. Heran saya. Penggunaan masker kadang masih terlihat formalitas. Jangan ditiru ya teman. Padahal saat ini penggunaan masker yang direkomendasikan, bahkan menurut saya wajib adalah menggunakan masker medis yang di-double dengan masker kain di atasnya untuk mendapatkan efektivitas yang lebih baik. Kalau mau pakai masker 1 saja bisa menggunakan masker KF94. Namun jika ingin lebih ekonomis, sebaiknya menggunaan masker medis yang di-double dengan masker kain saja. Yuk disiplin selalu dalam menerapkan protokol kesehatan, karena musuh yang kita perangi memang tidak kelihatan !

2.  Hati-hati dalam mencerna berita, jangan termakan hoax

Photo by Tracy Le Blanc from Pexels

Pada era digital saat ini, media sosial memang menjadi salah satu media efektif  dalam menyampaikan informasi dan berita. Namun terkadang, hal tersebut dapat mejadi boomerang tersendiri bagi masyarakat. Misalnya, beredar kabar bahwa produk obat, herbal, dan makanan A, B, C dapat digunakan untuk mencegah Covid 19. Hal yang paling menyedihkan lagi, terkadang informasi - informasi tersebut menyebar sangat cepat di grup-grup keluarga dan disebarkan lagi secara luas. Ada juga oknum-oknum yang memperkeruh suasana dengan menyebarkan rekaman atau statement dari seseorang yang tidak disampaikan secara utuh sehingga mengakibatkan isi berita menjadi berbeda. Beberapa informasi belum teruji kebenarannya, bahkan berita hoax. Tips dari saya jika mendapat informasi pesan berantai agar dicerna dahulu dengan baik, diresapi dengan logika. Jika ada hal yang aneh, sebaiknya tanyakan dahulu pada kawan, keluarga, atau rekan lain yang lebih memahami. Misalnya, jika berita tentang penyakit atau obat bisa tanya dahulu ke dokter, apoteker, atau tenaga dan ahli kesehatan lain. Pada era saat ini juga sudah banyak lho, akun media sosial public figure yang berasal dari profesi kesehatan. Bahkan banyak dari mereka yang memang sudah membuat konten rutin untuk melakukan edukasi kesehatan terutama terkait Covid 19 ini. Akun media sosial lembaga pemerintah juga sudah banyak dan sudah terbuka apabila ada masyarakat yang ingin menanyakan / melakukan klarifikasi terhadap suatu berita.

3.  Stop panic buying  

Photo by Markus Spiske from Pexels

Adanya berita hoax yang menyebar sangat cepat tadi dapat menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Masyarakat yang termakan berita hoax tadi akhirnya percaya dan langsung membeli produk-produk secara berlebihan yang sebenarnya tidak diperlukan. Hal yang paling menyedihkan lagi, bahkan obat keras yang harusnya diperoleh dengan resep dokter dapat dengan mudah diperoleh dari oknum-oknum tertentu. Fenomena panic buying berjamaah akan membuat barang tersebut menjadi langka dan dapat memunculkan permainan harga sehingga harga di pasaran melambung tinggi. Ayolah kawan, lebih bijak lagi dalam membeli barang. Jangan sampai kita dzalim dengan sahabat-sahabat kita yang lebih membutuhkan. Sungguh disayangkan jika ternyata ada yang lebih membutuhkan daripada kita, tetapi mereka tidak bisa mendapatkannya karena barang sudah diborong sehingga menjadi langka.

4. Vaksin-lah selagi sudah disediakan

Photo by Gustavo Fring from Pexels

Vaksin memang bukan untuk mencegah agar tidak terinfeksi virus. Namun dari hasil uji klinik yang telah dilakukan, vaksin terbukti dapat menurunkan resiko orang yang terinfeksi agar tidak sampai dirawat ke rumah sakit dan hanya mengalami gejala ringan. Saya juga mengamati bahwa beberapa rekan saya yang sudah divaksin hanya mengalami gejala ringan saat terinfeksi dan tidak sampai dirawat ke rumah sakit. Perlu diperhatikan juga ya, bukan berarti setelah divaksin bebas kemana-mana dan lepas masker. Bukan itu ya tujuannya. Selama virus masih ada, maka resiko terinfeksi bisa terjadi pada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Oleh karena itu penggunaan masker dan protokol kesehatan lainnya jangan sampai kendor ya. Apalagi vaksin ini disediakan pemerintah secara gratis dan sudah dievaluasi keamanannya oleh Badan POM untuk digunakan. Yuk, teman-teman tidak perlu ragu lagi ya untuk vaksinasi Covid 19.

5. Bantu sesama dan saling mengingatkan

Photo by Anna Shvets from Pexels

Masa pandemi ini memang menjadi masa-masa sulit. Banyak orang kehilangan pekerjaan, keuntungan penjualan berkurang, dan cobaan-cobaan lain yang melanda. Masyarakat Indonesia terkenal akan budaya gotong royongnya. Saya salut, sampai saat ini masih banyak yayasan, lembaga, bahkan influencer yang mau mengajak untuk donasi membantu sesama. Nah, mumpung banyak wadahnya yuk kita manfaatkan dengan baik. Jangan lupa juga untuk tetangga kita dan mungkin sahabat-sahabat kita yang sedang diuji. Rangkulan dari teman-teman, sekecil apapun pasti akan sangat berarti bagi mereka.

Berbicara pandemi memang sepertinya tidak cukup hanya 1 lembar di halaman ini. Banyak aspek yang harus kita perhatikan di masa pandemi ini. Bahkan gaya hidup dan kebiasaan kita pasti berubah. 

Buat teman-teman semua, jaga kesehatan selalu ya. Ayo kita saling mengingatkan satu sama lain supaya pandemi ini segera selesai dan Indonesia bisa bangkit lagi. Yuk Indonesia Bisa Yuk ! 😀💗

Minggu, 04 Juli 2021

Suplemen Kesehatan dan Obat, Apa Bedanya ?

Photo by ready made from Pexels

Hai teman, pernah ngga sih kalian konsumsi suplemen kesehatan dan obat-obatan, saat sakit misalnya ? Atau mungkin sering lihat iklan produk suplemen  dan obat-obatan di televisi ? Apalagi saat pandemi saat ini,  mungkin kita jadi lebih perhatian masalah penggunaan suplemen dan obat ya. 

Nah sebenernya suplemen kesehatan dan obat itu sama ngga sih ? Kalau misal nih kalian minum kapsul dari dokter saat sakit, nah itu yang diminum sebenarnya obat atau suplemen ya ? Hmm daripada bingung yuk langsung simak tulisan berikut ini.


Apa itu Suplemen Kesehatan?

Menurut penjelasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Suplemen Kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara, meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan, mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan.


Apa itu Obat ?

Menurut definisi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Obat adalah obat jadi termasuk Produk Biologi, yang merupakan bahan atau paduan bahan digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia. Sedangkan produk biologi yang termasuk ke definisi obat yaitu  produk yang mengandung bahan biologi yang berasal dari manusia, hewan atau mikroorganisme yang dibuat dengan cara konvensional, antara lain ekstraksi, fraksinasi, reproduksi, kultivasi, atau melalui metode bioteknologi, antara lain fermentasi, rekayasa genetika, kloning, termasuk tetapi tidak terbatas pada enzim, antibodi monoklonal, hormon, sel punca, terapi gen, vaksin, produk darah, produk rekombinan DNA, dan imunosera.


Apa bedanya Suplemen Kesehatan dan Obat ?

Hmmm kalo lihat definisinya pusing ya gaes panjang banget. Kalo lihat definisinya, jadi suplemen itu berbeda dengan obat ya. Hmm buat apa si harus tahu bedanya suplemen dan obat ? Toh kan sama-sama diminum masuk ke dalam tubuh ya kan ? Eits, ga bisa segampang dan sesederhana itu ternyata lho. Nah hal apa saja sih yang membedakan antara suplemen dan  obat ?

1. Bentuk sediaan
Fyi, bentuk sediaan farmasi itu ada bermacam-macam ya, misalnya tablet, kapsul, serbuk, sirup, suppositoria, injeksi, dan lain-lainnya. Nah ternyata khusus untuk suplemen, tidak semua bentuk sediaan boleh digunakan untuk suplemen, misalnya injeksi dan tetes mata. Contoh bentuk sediaan farmasi yang boleh digunakan untuk suplemen kesehatan diantaranya tablet, pil, kapsul, cairan oral, serbuk, granul. 

2. Kegunaan
Dilihat dari definisinya sudah cukup kelihatan ya. Suplemen hanya digunakan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi dan memelihara kesehatan. Sedangkan obat dapat digunakan untuk penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi, tergantung masing-masing fungsi bahan aktifnya. Contohnya nih, kamu sedang sakit, ternyata dokter meresepkan tablet paracetamol dan vitamin C 500 mg. Nah paracetamol itu termasuk ke obat, karena fungsinya memang untuk menyembuhkan yaitu menurunkan demam. Sedangkan tablet  Vitamin C dengan dosis 500 mg tadi termasuk suplemen ya, karena hanya digunakan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi saja. 

Oh, ya  perlu diketahui juga bahwa bahan-bahan dalam suplemen seperti vitamin dan mineral sebenarnya bisa diperoleh dari asupan makanan juga lho. Jadi mengkonsumsi suplemen apabila diperlukan saja dan secukupnya ya gaes, jangan berlebihan. Apalagi di masa pandemi saat ini, jangan sampai kita ikut-ikutan panic buying dengan membeli banyak sekali produk suplemen secara berlebihan. Kalaupun beli secukupnya saja ya, kan kasihan kalau sebenarnya ada teman-teman lain yang lebih membutuhkan daripada kita. Oke ?

3. Komposisi
Kita lihat lagi definisi, komposisi dari suplemen kesehatan secara umum merupakan bahan yang memiliki nilai gizi misalnya  vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan. Sedangkan obat, bahan aktifnya merupakan senyawa yang memang memiliki efek farmakologis yang dapat memberikan khasiat tertentu untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit. 

4. Dosis
Dosis juga bisa membedakan antara suplemen dan obat, tapi tidak selalu ya gaes, tergantung bahan aktifnya. Contoh, produk kapsul mengandung Vitamin D3 400 IU termasuk ke dalam suplemen kesehatan, sedangkan Vitamin D3 5000 IU masuk ke kategori obat yang penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Lain halnya dengan amoxicillin, kalau ini memang sudah jelas bahan obat yang termasuk ke antibiotik. Jadi untuk dosis sebagai pembeda tidak berlaku untuk semua bahan ya, perlu dikonfirmasi lagi kepada ahlinya 😊.


Lalu bagaimana cara membedakannya ya ? Kita kan ngga ngerti istilah bentuk sediaan dan bahasa medis / bahasa farmasi ? Jangan khawatir gaes, ini dia tipsnya !

Cek Nomor Izin Edar dan Kemasannya
Cek kemasan produk obat atau suplemen kesehatan yang kamu dapatkan. Produk suplemen kesehatan dan obat yang sudah terdafar di Badan POM pasti memiliki nomor izin edar resmi. Nomor izin edar (NIE) ini juga tercantum di kemasan. 

Untuk produk suplemen kesehatan, kode NIE diawali dengan keterangan "POM" dan 2 huruf berupa SD, SL, atau SI yang diikuti dengan beberapa digit angka spesifik, contoh POM SD234567890. Selain itu, pada kemasan produk suplemen biasanya juga tercantum keterangan "SUPLEMEN KESEHATAN". Informasi di kemasan ini bisa menjadi penanda untuk produk yang kita beli. Oh ya untuk nomor izin edar, kita juga bisa cek langsung di website https://cekbpom.pom.go.id/, apakah memang benar NIE tersebut terdaftar untuk produk yang kita beli. 

Sedangkan untuk produk obat, kita bisa cek dari logo yang tercantum di kemasan. Secara umum ada 3 penggolongan obat yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras. Pada kemasan obat juga tercantum NIE masing-masing produk. Ini dia penggolongan obat dan contohnya.                                       
  

Bagaimana, mudah kan membedakannya ?

Jika teman-teman masih bingung bagaimana cara konsumsinya, tanyakan kembali kepada dokter, apoteker, atau tenaga kesehatan lain yang memahami. Pastikan juga teman-teman mendapatkan obat dan suplemen kesehatan dari sumber yang resmi ya. 

Sekian tips sehat dari saya kali ini. Sampai jumpa 😀.

Minggu, 27 Juni 2021

5 Tips Menghindari Kebiasaan Menunda

Ah, nanti aja masih lama. Besok aja lah, belum sempet.  Besok kan masih bisa, lagi males ih capek.. Hmm ...😆

Photo by Pixabay from Pexels

Pasti diantara teman-teman pernah ya mengalami kondisi seperti di atas. Banyak 1001 alasan untuk menenangkan diri bahwa pekerjaan masih bisa dilakukan esok hari.  Tidak jarang kita juga merasa bahwa masih punya banyak waktu, jadi santai saja lah, tidak perlu buru-buru.

Nah, kebetulan banget aku baru baca buku yang berjudul "Nulis Itu Dipraktekin". Buku ini aku baca dari aplikasi i-pusnas yang makin memudahkan membaca buku di masa pendemi ini. Dalam buku tersebut menjelaskan beberapa tips untuk tidak menunda dalam menulis. Setelah dipikir-pikir, sebenarnya kecenderungan menunda tidak hanya dialami saat menulis saja ya. Dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas apapun terkadang muncul godaan untuk menunda. Kalo ini sih sebenernya pengingat juga buat diri sendiri😁.

5 Tips ini mungkin bisa dicoba agar terhindar dari kebiasaan menunda. Cekidot !

1. Lakukan Sekarang Juga 

Tidak ada cara lain yang lebih ekstrim selain "kerjakan sekarang juga". Start Now ! Titik😇.

2. Buat Deadline Waktu yang Lebih Cepat dari Seharusnya 

Photo by Black ice from Pexels

Nah ini tips yang bisa dicoba. Membuat deadline waktu  yang lebih cepat dari seharusnya akan membuat pekerjaan bisa dilakukan dengan ritme yang normal sehingga hasilnya bisa maksimal. Kebayang kan gimana kalau ngerjain dan nyelesain sesuatu mepet banget deadline. Pasti keburu-buru dan bisa beresiko banyak kesalahan. Kalo kata orang Jawa "biar ngga grusa-grusu".

3. Self-Reward

Photo by Maria Orlova from Pexels

Self -reward itu ternyata penting lho. Memberikan reward kepada diri sendiri karena tidak menunda pekerjaan bisa menjadi motivasi tersendiri supaya pekerjaan cepat kita mulai dan cepat selesai. Dengan begitu, kita bisa beralih ke aktivitas lainnya. Self-reward ngga harus beli barang kok, terkadang self-reward sederhana juga bisa menjadi motivasi sekaligus membuat diri kita lebih enjoy dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kira- kira self-reward apa ya yang paling enak ?

4. Tentukan Prioritas

Photo by Sajith Ranatunga from Pexels

Dimana-mana prioritas itu penting. Meskipun mungkin kita udah sering denger ya istilah tabel prioritas, tapi terkadang prakteknya belum istiqomah #eh. Membuat prioritas pastinya akan membantu juga untuk dapat menggunakan waktu dengan efisien.

5. Disconnect from Social Media

Photo by Pixabay from Pexels

Penggunaan media sosial saat ini bisa dibilang seperti kebutuhan primer. Kok bisa ? Iya, sosial media ngga hanya buat sekedar pasang status dong. Mencari informasi dan update berita juga bisa sangat cepat dengan media sosial saat ini. Meskipun ngga pernah nonton TV, tapi banyak loh yang update berita dari socmed. Namun, di satu sisi penggunaan media sosial yang berlebihan kadang membuat waktu menjadi terbuang dan tidak produktif. Informasi di media sosial pun terkadang tidak 100% benar. Rehat sejenak dari media sosial akan membuat kita bisa fokus melakukan pekerjaan. 

Nah itu dia 5 tips yang bisa dicoba ya. Yuk coba yuk ! Yuk bisa yuk ! 😇

Btw kalau teman-teman tips nya apa nih supaya ngga gampang menunda pekerjaan ? Boleh juga ya sharing di kolom komentar. Terimakasih dan sampai jumpa.

Minggu, 30 Mei 2021

4 Tips Yang Bisa Kamu Coba Untuk Mengurangi Stress


Banyak deadline, kerjaan numpuk, tugas ngga kelar-kelar, huft apa lagi ya. Pasti semua orang pernah mengalami yang namanya stress entah itu dari pekerjaan ataupun aktivitas di luar pekerjaan. Apalagi saat masih pandemi kaya gini, yang kadang ngga bisa dibedain antara weekday dan weekend #ups. Yah, kalau aku selama masih bisa dikontrol, it's oke hehe. Oh ya kalau sebelum pandemi, mungkin stress sedikit bisa keluar jalan-jalan ke tempat yang jauh. Nah, berhubung masih pandemi gini, kadang mau pergi jauh pasti mikir dulu kan hehe ? Jadi enaknya ngapain ya ?

Nah kebetulan banget guys, beberapa waktu lalu ikut pelatihan tentang management stress terutama di tempat kerja. Materinya bagus banget dan keren pematerinya, terimakasih Mba Sarah atas sharingnya. Berhubung materinya menarik banget dan sangat relate dengan kehidupan sehari-hari, jadi kayanya sayang kalau nggak aku share info pentingnya. 

Oh iya sekilas tentang management stress ya. Jadi di luar tips yang akan aku share, sebenernya yang penting adalah mengenali dulu sumber stress itu sendiri. Untuk penyelesaiannya atau management stress bisa dilakukan dengan beberapa pendekatan diantaranya lewat pendekatan emosional (emotional focused) ataupun dengan cara mengenali akar masalahnya (problem focused).  Untuk emotional focused memang ngga bisa menghilangkan semua stress, yah setidaknya bisa mengurangi tingkat stress yang dialami.

Jadi, gimana cara mengurangi stress dengan cara emotional focused ? Sebenarnya ada banyak cara yang dilakukan dengan metode ini, tapi di sini aku sebutkan ada 4 contohnya. Check this out. 

1. Movement

Photo by JESHOOTS.com from Pexels

Cara ini dapat dilakukan dengan melakukan gerakan-gerakan yang membuat rileks, misalnya senam kecil, stretching, jalan-jalan, atau bisa juga sepedaan di pagi hari atau sore hari. Apalagi sekarang mulai banyak juga kan komunitas sepeda, buat yang hobi naik sepeda bisa banget.  Stress hilang, sehat pun datang.👍

2. Sight

Photo by Samuel Silitonga from Pexels

Cara menghilangkan stress dengan mengandalkan visual (penglihatan). Kamu bisa melihat gambar atau video pemandangan alam, menonton film, pergi ke pameran seni, dan masih banyak lainnya. Tapi berhubung sekarang masih pandemi, bisa juga diakalin dengan nonton serial traveling secara online. Meskipun cuma nonton tapi serasa kita ikut traveling beneran lho. 

3. Sound

Photo by Magda Ehlers from Pexels

Cara ini bisa dilakukan dengan mendengarkan musik, bernyanyi, mendengarkan podcast, bahkan mendengarkan suara-suara alam seperti suara hujan juga bisa membuat rileks. Oh iya podcast pun sekarang udah banyak banget mulai dari podcast di spotify ataupun di youtube. Mendengarkan podcast pun ngga perlu yang temanya berat-berat, obrolan ringan dan dekat dengan keseharian bisa jadi alternatif pilihan podcast. Buat teman-teman yang suka podcast, boleh lho sharing podcast yang menarik di kolom komentar hehe.

4. Taste

Photo by Ella Olsson from Pexels

Kalau masalah taste ini mungkin semua orang mengalami ya. Beberapa orang mungkin ada yang kalau stress malah ngga nafsu makan, atau bahkan ada yang malah rasanya pengin makan terus hehe. Salah satu cara menghilangkan stress adalah dengan memanjakan lidah. Beberapa makanan yang bisa membuat rileks misalnya cokelat dan teh. Tapi tetap hati-hati ya jangan sampai kebablasan makan enak tapi nggak sehat. Stress ilang tapi nanti yang ada malah sakit hehe.

Oh ya, cara-cara di atas juga tergantung preferensi masing-masing orang ya. Kadang ada orang yang memang kuat di visualnya, maka bisa coba dengan cara "sight". Ada juga yang mungkin memang perasa banget lidahnya atau seneng masak, bisa banget kalau ada tanda-tanda langsung turun ke dapur bikin makanan enak. 

Nah sekian sharing singkat kali ini ya, semoga bermanfaat. 😃


Minggu, 23 Mei 2021